Bahan-bahan isolasi
March 9, 2011 Leave a comment
Bahan-bahan isolasi sangat mengurangi kehilangan panas yang melalui dinding. Isolasi dicapai dengan memberikan sebuah lapisan bahan yang memiliki konduktivitas panas rendah antara permukaan panas dibagian dalam tungku dan permukaan luar, jadi menjaga suhu permukaan luar tetap rendah.
Bahan-bahan isolasi dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a) Batu bata isolasi
b) Castables isolasi
c) Serat keramik
d) Kalsium silikat
e) Pelapis keramik
Bahan-bahan isolasi memiliki konduktivitas yang rendah terhadap pori-porinya sementara kapasitas panasnya tergantung pada bulk density dan panas jenisnya. Bahan isolasi udara terdiri dari pori-pori yang sangat kecil dan diisi oleh udara, yang memiliki konduktivitas panas sangat rendah. Panas berlebih merugikan seluruh bahan isolasi, namun pada suhu berapa hal ini terjadi sangat bervariasi. Oleh karena itu pemilihan bahan isolasi harus didasarkan pada kemampuannya menahan konduktivitas panas dan pada suhu tertinggi dimana bahan ini maíz dapat bertahan. Salah satu bahan isolasi yang paling banyak digunakan adalah diatomite, juga dikenal dengan kiesel guhr, yang terdiri dari sejumlah massa kerangka tanaman air yang sangat kecil yang terendapkan ribuan tahun didasar lautan dan danau. Komposisi kimianya adalah silika yang tercemari oleh lempung dan bahan organik. Kisaran luas dari refraktori isolasi dengan perpaduan luas yang sekarang sudah tersedia. Tabel 3 memperlihatkan sifat fisik penting dari beberapa refraktori isolasi.
Tabel 3. Sifat-sifat fisik bahan-bahan isolasi
Jenis | Konduktivitas
Panas pada suhu 400oC |
Suhu aman
maksimum (oC)
|
Kekuatan
remuk kondisi dingin (kg/cm2) |
Persen
porositas
|
Bulk
density (kg/m3)
|
Kualitas
Padatan Diatomite |
0,025
|
1000
|
270
|
52
|
1090
|
Kualitas
penyerapan Diatomite |
0,014
|
800
|
110
|
77
|
540
|
Tanah lempung | 0,030
|
1500
|
260
|
68
|
560
|
Alumina Tinggi | 0,028 | 1500-1600
|
300
|
66
|
910
|
Silika | 0,040 | 1400 | 400 | 65 | 830
|
[2]
Recent Comments